Konsep Hidup Manusia
Tujuan Hidup
Kita menjalani kehidupan ini semestinya punya tujuan, mau kemana kita ini?
Apa yang kita capai?
Mari kita menengok ke belakang.
Di alam ruh zaman azali sebelum ruh2 itu ditiupkan ke masing2 jasadnya telah bersaksi ...
الست بربكم؟
قالوا بلى شهدنا (الأعراف ١٧٢)
Bukankah aku tuhan kalian?
Mereka menjawab: ia, kami bersaksi.
Setelah ruh2 itu ditiupkan ke masing2 jasad mulailah mengenal keindahan alam semesta ini, sedikit demi sedikit demi sedikit mereka menjauhi Tuhannya karena terbelenggu oleh hawa nafsu.
Alloh swt mengutus para utusanNya dengan membawa syariat sebagai pegangan hidup.
و ما خلقت الإنس و الجن الا ليعبدون (الذاريات ٥٦)
Dan Aku tidak menciptakan manusia dan jin kecuali untuk mengabdi kepadaKu....
Mereka diberi tahu
و إلهكم اله واحد ...
Dan tuhan kalian adalah tuhan yang Esa ...
Setelah manusia semakin jauh dari Tuhan karena buta terbelenggu oleh hawa nafsu
و من كان فى هذه اعمى فهو فى الٱخرة أعمى و أضل سبيلا (الإسراء ٧٢)
Dan barang siapa yang di dunia buta (mata hatinya) maka di akhirat dia lebih jauh sesat (dari kebenaran)
Alloh menyuruh mereka melalui Nabinya
untuk kembali kepada Allah
ففروا إلى الله إنى لكم منه نذير مبين (الذاريات ٥٠)
Maka segeralah kembali kepada Alloh, sesungguhnya aku pemberi peringatan yg jelas dari Alloh untukmu
و انيبوا إلى ربكم و أسلموا له قبل أن يأتيكم
العذاب ثم لا تنصرون (الزمر ٥٤)
Kembalilah kalian ke Tuhan kalian dan serahkan diri sebelum kedatangan siksaan (kematian) kemudian kalian tidak ditolong.
Dari pemaparan itu jelas bahwa tujuan hidup kita adalah kembali ke kehadirat ilahi untuk bertemu lagi seperti awal sebelum penciptaannya.
Istilah tasawuf "wushul" (sampai) atau ma'rifat.

