• Jelajahi

    Copyright © Ibnu Sina
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Faidah Dzikir

    Catatan Pribadi
    11/07/25, Juli 11, 2025 WIB Last Updated 2025-07-12T21:56:29Z


    Dzikir (eling) berfaidah mengingatkan kita untuk selalu menyertakan Alloh dalam segala aktifitas, baik yg keluar dari diri kita, bernafas, bergerak, beribadah, bekerja, dst maupun yg keluar dari segala sesuatu di luar diri kita, bahwasanya hanya Alloh lah yg berperan, dg demikian berpotensi menghilangkan syirik thd Alloh, menyadari dan merasakan bahwa sejatinya pelaku / aktornya adalah Alloh.


    Dzikir merupakan perekat yg menjadikan amal sholeh kita yg tadinya berada di zona syariat/ muhadhoroh bisa meningkat menjadi amal soleh sebagai thoriqot menuju hakikat dan makrifat.


    Berdzikir juga menjadikan kita berjiwa tenang, sebagaimana sabda Alloh:

    ََالَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ القُلُوْبُ (الرعد ٢٨)

    Ketahui lah hanya dengan ingat Alloh hati menjadi tenang.


    Kita berdzikir secara terus menerus dg menggerakkan bibir (جهر) seraya melafadzkan:

    لا اله الا الله 

    sebagaimana biasanya tidak lah mungkin.

    Kita harus mengenal macam2 dzikir :

    -dzikir "sirri" (dalam hati) kita menyebut 

    الله ....الله ....الله

    -dzikir "sirrul asror" 

    Dalam dzikir ini tdk menyebut الله lagi, kita cuma merenung, merasakan dan meyakini bahwa hanya Alloh lah yg berperan, Alloh lah yg menggerakkan semua apa yg ada di alam semesta ini (selain Alloh).

    Untu pemula sangat lah susah untuk menerapkannya, kecuali dg kholwat/uzlah.

    Untuk sementara kita bisa menggabungnya dg dzikir sirri.

    Seterusnya nanti Alloh sendiri yg akan menuntun kita bisa menerapkan "dzikir fana" (hilang).

    Dimana semuanya hilang, yang ada cuma Alloh. Hal ini hanya bisa terjadi bagi salikin yg sudah masuk ke Maqom "manunggal ing kaula Gusti" atau sudah wushul/ makrifat, yang sudah barang tentu melalu beberapa maqomat.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tasawuf

    +