-tidak mempercayai adanya wali sanga, katanya fiktif dan wali syetan.
-Wahabi tidak mempercayai nabi Hidir masih hidup.
Kenapa?
-karena tdk ada ulama Wahabi yg pernah menemuinya, karena Nabi Hidhirnya juga tdk mau.
Tapi ulama ahli Sunnah wal jamaah banyak yg pernah ketemu, khususnya para wali Alloh, dapat dipastikan pernah bahkan sering ketemu, karena memang itu bagian dari tugasNya untuk mendampingi para kekasihNya.
(Apalagi itu para wali, Al Faqir sendiri pernah ditemui, ngobrol dan mendoakan, tapi baru tahu setelah beliau menghilang entah kemana? ...ceritanya panjang)
-Wahabi tdk mengakui adanya ilmu tasawuf, itu bid'ah dan mengkafirkan org yg mengamalkannya, padahal itu pengembangan dari "Ihsan" salah satu 3 pilar agama Islam, iman dan Ihsan.
Ini sebagai bukti tidak ada dari ulama Wahabi yg mencapai derajat kewalian, sebab kewalian harus ditandai dg karomah, sedangkan Wahabi tdk mempercayai karomah dan berkah.
-Wahabi melarang menakwili ayat Al Qur'an, beranggapan semuanya bermakna sebenarnya, sampai mengkafirkan org yg mentakwilinya, dengan dalil:
وَ مَا يَعْلَمُ تَأوِيْلَهُ الَّا اللّٓهُ ...
Tidak ada yg mengetahui pentakwilannya kecuali Alloh ..
Hal ini terbantahkan oleh ayat yg seperti :
مَنْ كاَنَ فِى هٰذِهِ اعْمٰى فَهُوَ فِى الٱخِرَةِ اعْمٰى وٓ أضٓلٌُ سَبِيْلاً (الإسراء ٧٢)
Barang siapa di dunianya buta maka dia diakhirat buta dan lebih sesat jalannya.
Kata "buta" kalau tdk ditakwili, bagaimana nasibnya orang2 yang matanya buta di akhirat nanti?..
Banyak ayat2 lain yang seperti itu, maksudnya butuh pentakwilan....
-dan masih banyak lagi hal2 lain yg tidak dibenarkan oleh wahabi dg tuduhan bidah, musyrik, kafir dst.
Tentu semuanya bisa dibantah oleh ulama ahli Sunnah wal Jamaah yang diikuti oleh mayoritas muslim di dunia insya Alloh lebih dari 80 % nya.
و الله اعلم بالصواب ....


